Kamis, 16 Juni 2011

pembinaan suara musik gereja


Tubuh manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling indah, sebagai citra diri Allah sendiri yang paling istimewa diantara semua ciptaan-ciptaan yang lain.  Allah menciptakan manusia bukan dengan kebetulan, namun dalam penciptaannya Ia mau manusia memuliakanNya.  Yaitu dengan tubuh kita yang memuji dan menyembahnya. Allah telah banyak mengajarkan bagaimana seharusnya kita memuji Dia.
            Tubuh manusia adalah instrumen yang hidup, dengan tubuh kita keluar puji-pujian yang hidup dan terindah.  Oleh karena itu sebagai bentuk ucapan syukur manusia, kita harus menjaganya dan mengelolanya dengan baik.  Untuk mengelola dengan baik inilah manusia telah belajar bagaimana memulyakan Allah dengan baik dan benar, itulah sebabnya kita belajar tentang pembinaan suara.   

















BAB I

TUJUAN PEMBINAAN SUARA


               Pembinaan suara adalah sebagai salah satu sarana untuk memaksimalkan kualitas suara sebagai anugrah yang terindah.  Jadi melalui pembinaan suara inilah diharapkan
1.      Kita bisa mengerti betapa pentingnya arti menjaga kesehatan baik pita suara, kerongkongan maupun tubuh, sehingga dapat menghasilkan suara dengan maksimal.
2.      Mengetahui teknik bagaimana menghasilkan kualitas suara yang baik dan indah.
3.      Mampu mengkomunikasikan pesan dalam lagu dengan baik
4.      Mampu melakukan hal-hal praktis dalam menunjang kualitas suara
5.      Mampu menerapkan teknik yang tepat dalam bernyanyi
6.      Mampu mengajarkan pembinaan suara dengan baik pada orang lain, dan mampu membentuk komunitas paduan suara di lingkungan

               Ada beberapa kriteria dasar yang menyatakan bahwa suatu nyanyian itu bagus dan indah, yaitu materi (warana suara/tebal atau tipis, kejernihan) dan penyampaian (artikulasi, pharasering dan ekspresi).  Untuk menguasai hal-hal tersebut, ada beberapa latihan praktis yang mengarahkan kita.  Setelah melatih dan belajar pembinaan suara dengan seksama, maka sebaiknya semua element dalam paduan suara melakukan hal-hal praktis seperti yang disarankan.








BAB II

ISTILAH PEMBINAAN SUARA


               Sebelum kita melangkah lebih jauh lagi tentang pembinaan suara, maka akan terasa penting dan sangat efektif jika kita mencoba memahami terlebih dahulu beberapa istilah-istilah yang berlaku dalam pembinaan suara.  Pengenalan ini akan membantu mempermudah kita untuk belajar banyak hal lain yang ada dalam pembinaan suara.

1.                       Range Suara
Wilayah suara manusia dimulai dari nada f-a2 :
a.   Wilayah suara anak-anak                      : f-c2
1.      Terletak pada pembentukan suara
2.      Pada ketepatan nada
3.      Bahan nyanyian sangat terbatas karena nyanyian tidak boleh terlalu simpel tetapi tidak terlalu sukar.
b.   Wilayah suara dewasa 
Sopran (S)        : a-c2                     Tenor (T)         : a-bb1
Alto (A)          : f-g1                     Bass (B)          : d-d1  
2.                       Pitch (ketepatan jangkauan nada).
3.                       Tangga Nada
Diatonik          : Berjarak interval 1 dan 1/2
                               Misalnya c, d, e, f, g, a, b, c (c = do).
Kromatik         : Berjarak 1/2 semua
                                 Misalnya c, c#, d, eb, f, f#, g, g#, a, bb, b, c (c = do)

               Pembinaan Suara adalah cara mempelajari suara dengan baik dan benar, hingga suara yang keluar terdengar jelas, merdu, indah dan nyaring.
Unsur-unsur Pembinaan suara:
1.      Artikulasi, cara pengucapan kata demi kata yang baik dan jelas
2.      Pernafasan, usaha menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian disimpan, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit dan dikeluarkan sesuai dengan keperluan.
Hal-hal yang menunjang pembinaan suara:
1.    Phrasering, aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar sehingga mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
2.    Sikab Badan, posisi badan ketika orang sedang bernaynyi yang menunjang saluran pernafasan agar tidak menjadi terganggu.
3.    Resonansi, usaha memperindah suara dengan menggerakkan rongga-rongga udara yang turut berfibrasi disekitar mulut dan tenggorokan.
4.    Vibrato, usaha memperindah lagu dengan cara memberi gelombang/suara yang bergetar teratur.
5.    Improvisasi, usaha memperindah lagu dengan merubah/menambah sebagian melodi lagu dengan profesional, tanpa merubah melodi pokoknya.
6.    Intonasi, tinggi rendahnya suatu nada yang harus dijangkau dengan tepat. Syarat terbentuknya intonsi:
-          Pendengaran yang baik
-          Kontrol pernafasan
-          Rasa musical


Tanda dinamika :
f      (forte)                          : keras
ff     (fortissimo)                  : sangat keras
fff   (fortissimo asai)           : sangat keras sekali
mf   (mezzo forte)               : setengah keras
fp    (forte piano)                : mulai dengan keras berangsu-angsur lembut
p     (piano)                         : lembut
pp   (pianissimo)                 : sangat lembut
ppp (pianissimo posible)     : selembut mungkin
mp  (mezzo piano)              : setengah lembut


BAB III

PERSIAPAN LATIHAN PEMBINAAN SUARA


               Agar memiliki kualitas suara yang baik dan indah, maka akan sangat perlu untuk memperhatikan beberapa upaya-upaya dibawah ini :
1.    Olah Raga Secara Rutin
Olah raga disini sangat bermanfaat untuk produksi suara, dengan berolah raga secara rutin dapat membantu mengatur pernafasan dengan baik, sehingga pernafasan menjadi teratur dan tidak tersengal-sengal ketika bernyanyi, juga nafas menjadi semakin panjang.
2.                      Makan Makanan Bergizi
Dengan mengonsumsi makanan yang bergizi dan bervitamin, ini akan sangat menujang optimalisasi tubuh.  Tubuh menjadi sehat dan mampu memproduksi suara dengan baik.  Hindarilah makanan yang mengandung minyak, kolesterol berlebih juga zat-zat yang tidak baik bagi tubuh.  Juga makanan yang mengurangi kualitas produksi suara.
3.                      Istirahat Yang Cukup
Istirahatlah secukup mungkin namun jangan terlalu berlebihan guna merelaksasi dan menormalkan kerja otot dalam tubuh.  Sebaiknya tidur cepat (jangan terlalu malam) dan bangun cepat (jangan terlalu siang).  Sebaiknya jika kondisi badan mulai tidak baik (fit) segeralah beristirahat, jangan memaksakan kerja tubuh secara berlebih, ini berpengaruh besar pada kondisi tubuh ketika bernyanyi.
4.                      Menghindari Obat-obat Keras
Hindari obat-oatan keras, alcohol dan kafein.  Perbanyaklah minum air putih.  Karena ketika pita suara bergetar dengan kecepatan tinggi, air membuat pita suara tetap basah.  Makanan yang memiliki kadar air tinggi juga baik, seperti semangka, melon, apel, pir, anggur.
5.                      Menghindari Keadaan Tegang Secara Berlebihan
Biarkan otot leher dan tenggorokan rileks meskipun sedang menyanyi nada tinggi atau rendah.  Tetaplah dalam keadaan santai ketika bernyanyi. Bentangkan perut, punggung, leher, dan bahu yang penting untuk menghindari stres , yang mempengaruhi bunyi suara.
1. Pemanasan
Lebih jauh dari itu, pemanasan suara sangat bagus untuk penyanyi.  Cobalah lakukan pemanasan dan melemaskan suara sebelum beraktivitas setiap hari.  Berikut ini adalah beberapa cara mudah untuk melakukannya:
1.  Lakukan senam mulut dan lidah dipagi hari untuk pernafasan dan sirkulasi udara yang lebih baik.  Bisa dilakukan dikamar mandi atau diluar, juga dalam perjalanan.  Cobalah dengan latihan menggetarkan bibir atau bubble.
2. Lakukan humming atau cooling untuk pemanasan suara dipagi hari.
3.  Jika hendak melakukan aktivitas suara yang kompleks ataupun pemanasan teknik bernyanyi yang kompleks, lakukan pemanasan yang sederhana terlebih dahulu. Mulailah pemanasan dengan menjalankan latihan melalui skala interval pendek atau lebih kecil. Ini berfungsi meregangkan pita suara, terutama jika pemanasan dilakukan saat pagi hari, ketika pita suara kita tidak hangat sama sekali.  Juga awalilah dengan nada yang lebih rendah berangsur-angsur kenada yang makin tinggi.
4.  Ulangi pemanasan beberapa kali dalam sehari untuk menghindari ketegangan otot leher, bahu, dan rahang. 
 5. Saat selesai aktivitas, lakukan pendinginan dengan cara yang serupa dengan pemanasan.
2. Sikap Badan
Sikap badan dalam bernapas dan bernyanyi merupakan hal yang cukup penting.
Karena hal ini dapat menunjang produksi suara yang maksimal. Itulah saebabnya kita perlu memperhatikan posisi badan yang benar saat bernyanyi. Karena ketika posisi badan salah produksi suara akan menjadi kurang maksimal.



-                    Posisi Kaki
Sebaiknya posisi kaki lurus sejajar degan bahu berbentuk angka 11. Ini berfungsi agar ketika bernyanyi kaki mampu menujang badan, saat mengeluarkan suara yang keras badan tidak terjatuh namun tetap tegak
.
-                    Posisi Perut
Perut harus ditarik  naik keatas, sejajar dengan posisi dagu.

-                    Posisi Painggul
Pinggul agak ditarik kebelakang, sehingga terlihat menonjol kebelakang. Lalu kedua pantat bertemu dan dikunci. Ini berfungsi membantu memberikan kuda-kuda untuk pusat kekuatan saat mengeluarkan suara.

-                    Posisi Tulang Belakang
Tulang belakang sangat berpengaruh pada pinggul, jadi ini harus diposisikan tegak tidak terlalu condong kedepan atau kebelakang.

-                    Posisi Dada
Posisi dada agak membusung kedepan sejajar dengan hidung. Ini bermaksud untuk menyediakan ruang yang luas bagi jalannya suara.

-                    Posisi Tangan Dan Bahu
Usahakan tangan dan bahu berada pada posisi yang rileks, tidak seperti sedang menahan beban. Meskipun sedang menghirup udara posisi bahu harus tetap rileks.

-                    Posisi Kepala
Kepala sebaiknya berada dalam posisi santai, tidak naik keatas juga tidak terlalu tunduk kebawah. Ini dikarenakan suara yang dihasilkan akan lebih terasa bening jika kita hanya mengoptimalkan pemanfaatan rongga kepala dan rongga mulut.
 
-                    Posisi Mulut
Posisi mulut seperti orang sedang tersenyum saat sedang bernyanyi. Hal ini adalah langkah untuk memberikan sugesti agar rongga mulut membentuk ruangan yang luas. Sehingga suara dapat keluar dengan santai namun terdengar jernih.

-                    Posisi Mata
Hindari pandangan mata yang hanya terpaku pada satu tempat saja, sebaiknya jangan melihat keatas atau kebawah secara terus menerus. Tapi pandangan mata diangkat kira-kira ± 15°.

Sebaiknya bentuk badan secara keseluruhan berbentuk seperti bebek dengan dada membusung didepan dan pantat menojol kebelakang. Anggaplah seperti sedang menyombongkan diri. Karena dengan ini pembentukan suara yang baik akan menjadi semakin mudah.

3.  Waktu Latihan
Waktu yang terbaik untuk latihan adalah sore hari atau malam.  Sebab pada waktu itu sendi-sendi peralatan bernyanyi kita sudah terbantu dikendurkan oleh gerak tubuh, gerak pita suara, dan gerak mulut sepanjang hari.  Waktu latihan paling pagi minimal dimulai dari pukul 10.00, lama waktu latihan sebaiknya jangan lebih dari tiga jam.   











BAB IV

TEKNIK PERNAPASAN

               Teknik pernapasan tidak kalah pentingnya dengan posisi badan, justru dengan pernapasan yang baik dan benar suara dapat dihasilkan indah dan lagu pun akan terdengar menjadi lebih hidup. Karena penyanyi akan tahu saat yang tepat harus mengambil napas, tetap menahannya dan mengakhirinya.

TIGA MACAM PERNAPASAN

1 .  Pernapasan Bahu

               Yaitu mengambil napas dengan mengembangkan bagian atas paru-paru, sehingga mendesak bahu menjadi terangkat keatas. Mengambil napas dengan cara ini sangat dangkal, tidak tahan lama dan sikap tubuh menjadi kurang indah.

2 .  Pernapasan Dada

               Napas sepenuhnya dimasukkan kedalam paru-paru sehingga rongga dada membusung kedepan. Pernapasan ini membuat paru-paru menjadi cepat lelah dalam menahan udara, sehingga suara yang dihasilkan tidak stabil, gelap (berat) dan parau karena udara yang dikeluarkan kuarang teratur, juga dengan teknik ini kita menjadi boros nafas.

3.  Pernapasan Diafragma

               Paru-paru dapat terisi dengan penuh tanpa terjepit, karena ruangan diperluas dengan menegangkan diafragma. Dan paru-paru sedikit mengembang. Cara pernapasan seperti ini biasanya didapat ketika posisi orang sedang tidur. Atau pengambilan napas seperti orang sedang menguap.  Dengan ini nafas menjadi terasa panjang dan mempermudah kita untuk mencapai pitch point dalam bernyanyi

Gambar teknik pernapasan diafragma

Latihan Pernapasan

               Pegang punggung dengan kedua tangan, ibu jari menyentuh tulang iga belakang.  Tarik napas melalui mulut, hidung dan tenggorokan secara santai.  Tekan ibu jari, biarkan perut berkembang pada waktu yang sama.  Bahu, leher dan rahang tetap rileks, letakkan lidah dibelakang gigi bagian bawah.  Rasakan sensasi seperti sedang menguap udara mengalir melalui mulut dan hidung yang mendinginkan tenggorokan.  Tarik napas untuk 2 hitungan dan dikeluarkan dengan menyuarakan “sss” selama 4 hitungan lakukan 3 kali berturut-turut.  Lalu tarik napas kembali dan keluarkan dalam 5 hitungan, 6 hitungan. Lalu tarik kembali dalam 1 hitungan dan seterusnya.  Tingkatkan panjang napas hingga minimal 10 dan 15 hitungan atau lebih.  Dengan demikian kita dapat mengukur berapa lama napas kita dapat bertahan. Cobalah bernapas dengan lebih kuat atau lebih lembut tanpa mempengaruhi tekanan yang konstan dari awal sampai akhir napas.  Dengan ini kita dapat melatih diri untuk bernapas lebih kuat, cepat dan lebih dalam guna memperpanjang lagu dan mengontrol vokal.







BAB V

MEMBENTUK SUARA


               Disini akan kita bahas bagaiman bagaimana menguasai instrument yang sudah ada dalam diri kita, yaitu pita suara, rahang, ruang mulut dan lidah. Dan bagaimana kita menjaga, juga mengelolanya dengan baik.
I.            TERJADINYA SUARA

  

Sebelum bernyanyi, kita harus memompa udara kedalam paru-paru yang dibantu otot perut, otot dada dan otot sisi tubuh serta diafragma.  Lalu udara mulai dihembuskan sehingga menggetarkan pita suara (a).  Kemudian getaran-getaran menjadi suara yang jelas dan indah dalam rongga mulut (b).  Lalu diucapkan baik membentuk kata-kata, huruf mati dan huruf hidup melalui alat-alat artikulasi bibir (c), gigi (d), lidah (e), langit-langit keras dan lunak (f), rongga mullut (g), ronggs hidung (h), dan anak tekak (i) (lihat gambar diatas).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar